RSS

Rintihan Seorang Anak


Ibu ,lihatlah anakmu ini...
Walau hanya segenggam darah aku hidup dalam rahimmu..
Sudah sebulanku bersamamu..
Malangnya ibu tidak menyadari kehadiranku
mungkin aku terlalu kecil..
Ibu masih bergerak bebas tanpa menjaga
kesehatanmu untukku..
Ibu tidak bahagiakah dengan kehadiranku?
Aku terasa terasing di sini..

Ibu...
Mengapa ibu? Ibu tidak sehatkah?
Mungkin kerana ibu baru merasai kehadiranku
Kasihan ibu...
Maafkan anakmu kerana menyusahkanmu...
Tidakkah ibu gembira dengan kehadiranku?
Allah telah menetapkan kita bersama...
Aku bahagia hidup disampingmu...

Ibu..
Makanan apakah yang engkau makan...?
Terasa sakit seluruh badanku..
Aku tak rela meninggalkanmu ibu...
Anakmu ini perlu perhatian darimu,ibu...



Ibu ..
Walau banyak rintangan yang aku arungi..
Anakmu ini tidak pernah bercerai dari jasadmu...
Kini ibu...
Lihatlah,aku sudah cukup sifatnya...
Aku ada tangan, kaki ,telinga dan segala-galanya
sama sepertimu ibu...
Ibu lihatlah...
Alis mataku sudah terbentuk cantik sepertimu...
Ibu..tidak sabarku menanti kelahiranku..
Ingin sekaliku lihat wajahmu...

Ibu..
Tangan dan kakiku mula menendang...
Terasa sakitkah ibu..?
Ibu mengapa kau tidak mengusapku...
Ingin sekali anakmu ini rasai belaian darimu...

Ibu...
Sekian lamaku berada dikandunganmu...
Tidak pernah sekaliku lihat wajah ayah...
Tidak sudikah ayah melihatku?
Mengapa kau menangis ibuku...
Setiap masa,setiap saat,setiap waktu hanya
tangisanmu jadi dendangan hidupku...
Ibu,siapakah orang tua itu?
Mengapa kau selalu dimarahi...?

Ibu..
Tujuh bulan masa berlalu...
Anakmu ini sudah bisa menghisap jari...
Apa yang ibu makan akan jadi makananmu...
Indahnya hidup ini ibu..
Kerana kita bisa berkongsi makanan..
Adakah kita masih boleh berkongsi makanan
ketika di dunia nanti,ibu?
Aku pasti menunggu saat itu...

Ibu...
Saatnya hampir tiba ibu...
Bahagianya hatiku ingin melihat duniamu...
Inginku dengari cerita darimu..
Inginku rasai belai cintamu...
Tidak sabarku menunggu waktu itu..
Alangkah bersinarnya hidupku nanti..

Ibu..
Aku sudah dilahirkan...
Ibu...Ibu....
Di manakah ibu menghilang...?
Ibu..sejuknya tempat ini ibu...
Inikah duniamu ibu....
Ibu,mengapa kau meninggalkanku ibu...?
Anakmu kedinginan..anakmu ketakutan ibu...
Ibu, nafasku semakin sesak ibu...
Ibu ,di manakah kau meletak diriku ibu...?
Ibu,mungkin ibu benci dengan kehadiranku di dunia..
Baru aku mengerti ibu..
Mengapa aku tidak pernah melihat wajah ayah..
Mengapa kau susah payah ingin aku gugur dari rahimmu..
Kerana aku bukan anak yang kau dambakan..
Maafkanlah diriku ibu...
Ibu,mungkin kita tidak tercipta untuk bersama
menyusuri ranjau di dunia ini..
tetapi ibu.....
aku tetap anakmu jua walaupun kau membuang
aku ke hujung dunia sekalipun...


Ibu suatu hari nanti pasti tuhan temukan kita...
Tetapi ibu..
Aku tidak pasti anakmu ini dapat selamatkanmu ibu...
Ku doa agar suatu waktu nanti kau lebih mengerti erti hidup ini..
Kerana Allah menyukai hamba-Nya yang bertaubat..
Janganlah kau berpaling dari nikmat-Nya..
Selamat tinggal,ibu....

Delapan Kebohongan Ibu

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya darikebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas daripenderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : "Makanlah nak,aku tidak lapar" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA


Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekiat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping saya
dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : "Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA


Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku berkata :"Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja." Ibu tersenyum dan berkata
:"Cepatlah tidur nak, aku tidak capek" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA
Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang
dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata: "Minumlah nak, aku tidak haus!" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT


Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah
kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA


Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim
balik uang tersebut. Ibu berkata : "Saya punya duit" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM


Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian
memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku "Aku tidak terbiasa" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang
ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "angan menangis anakku,Aku tidak kesakitan" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.


Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.

Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa
tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih ibu ! " Coba
dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah
bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan
kembali lagi.. Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.
oleh : Dr Sudarmono

doa untuk ibu bapak

Ya Allah,
Rendahkanlah suaraku bagi mereka
Perindahlah ucapanku di depan mereka
Lunakkanlah watakku terhadap mereka dan
Lembutkan hatiku untuk mereka.......

Ya Allah,
Berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya,
atas didikan mereka padaku
dan Pahala yangbesar
atas kasih sayang yang mereka limpahkan padaku,
peliharalah mereka sebagaimana mereka memeliharaku.

Ya Allah,
Apa saja gangguan yang telah mereka rasakan
atau kesusahan yang mereka deritakan kerana aku,
atau hilangnya sesuatu hak mereka kerana perbuatanku,
maka jadikanlah itu semua penyebab
susutnya dosa-dosa mereka dan
bertambahnya pahala kebaikan mereka
dengan perkenan-Mu

ya Allah,
hanya Engkaulah yang berhak membalas
kejahatan dengan kebaikan berlipat ganda.

Ya Allah,
Bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku,
Izinkanlah mereka memberi syafa'at untukku.
Tetapi jika sebaliknya,
maka izinkanlah aku
memberi syafa'at untuk mereka,
sehingga kami semua berkumpul bersama
dengan santunan-Mudi
tempat kediaman yang dinaungi kemulian-Mu,
ampunan-Mu serta rahmat-Mu.
Sesungguhnya
Engkaulah yang memiliki Kurnia Maha Agung,
serta anugerah yang tak berakhir
dan Engkaulah yang Maha Pengasih
diantara semua pengasih.

Amin Ya Rabbul Alamin..

Cintailah Apa Adanya

Cintailah Apa Adanya
Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul dihati saya ketika saya bersandar di bahunya yang bidang.
Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan, harus saya akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-alasan saya mencintainya dulu te;ah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.
Saya seorang wanita yang sentimental dan benar-benar sensitive serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantic seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan. Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitifnya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana romantic dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.
Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian. “Mengapa?” dia bertanya dengan terkejut. “Saya lelah, kamu tidak pernah memberikan cinta yang saya inginkan.”
Dia terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak. Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bias saya harapkan darinya? Dan akhirnya dia bertanya, “Apa yang dapat saya lakukan untul merubah pikiranmu?”
Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawabnya dengan pelan, “Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam hati saya, saya akan merubah pikiran saya: Seandainya saya menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung dan kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakan kamu akan melakukannya untuk saya?” Dia termenung dan akhirnya berkata, “Saya akan memberikan jawabannya besok.”
Hati saya langsung gundah mendengar responnya. Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan oret-oretan tangannya di bawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan…
“Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi izinkan saya untuk menjelaskan alasannya.” Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya melanjutkan untuk membacanya.
“Kamu bias mengetik di computer dan selalu mengacaukan program PC-nya dan akhirnya menangis di depan monitor, saya harus memberikan jari-jari saya supaya bias membantumu dan memperbaiki programmya.”
“Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bias mendobrak pintu, dan membukakan pintu untukmu ketika pulang.” “Kamu suka jalan-jalan ke luar kota, tapi selalu nyasar di tempat-tempat baru yang kamu kunjungi, saya harus menunggu di rumah agar bias memberikan mata saya untuk bisa mengarahkannmu.”
“Kamu selalu pegal-pegal ketika ‘teman baikmu’ dating setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal.” “Kamu senag diam di rumah, dan saya selalu khawatir kamu akan menjadi ‘aneh’. Dan saya harus membelikan sesuatu yang dapat menghiburmu di rumah atau meminjamkan lidahku untuk menceritakan hal-hal lucu yang aku alami.” “Kamu selalu menatap komputermu, membaca buku dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih bisa mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu.”
“Tanganku akan memegang tanganmu, membimbingmu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajahmu.”
“Tapi sayangku, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air matamu mengalir menangisi kematianku.”
“Sayangku, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintaimu lebih dari saya mencintaimu,”
“Untuk itu saying, jika semua yang telah diberikan tanganku, kakiku, mataku, tidak cukup bagimu. Aku tidak bisa menahan dirimu mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakanmu.”
Air mata saya jatuh di atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha membacanya. “Dan sekarang, sayangku, kamu telah selesai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkanku untuk tetap tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri di sana menunggu jawabanmu.”
“Jika kamu tidak puas, sayangku, biarkan aku masuk membereskan barang-barangku, dan aku tidak akan mempersulit hidupmu. Percayalah, bahagiaku bila kau bahagia.”
Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaanku. Oh, kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintaiku.
Itulah cinta, disaat kita telah mulai merasakan cinta itu seakan berangsur-angsur hilang dari hati kita karena kita merasa bahwa dia tidak bisa memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka sesungguhnya cinta itu telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.
Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari padangan kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu. Maha Besar Allah yang telah menciptakan manusia dengan keunikannya masing-masing.
Diambil dari buku “Ya Allah, Aku Jatuh Cinta!” karya Burhan Sodiq.

sekeping karya kecilku

Marhaban ya Ramadhan


Dapatkan Mesej Bergambar di Sini

Jika

Jika

Jika kamu memancing ikan….
Setelah ikan itu terlekat di mata kail, hendaklah kamu mengambil ikan itu….
Janganlah sesekali kamu lepaskan ia semula ke dalam air begitu saja….
Karena ia akan sakit oleh karena bisa ketajaman mata kailmu dan mungkin ia akan menderita selagi ia masih hidup.

***Begitulah juga setelah kamu memberi banyak pengharapan kepada seseorang…
Setelah ia mulai menyayangimu hendaklah kamu menjaga hatinya….
Janganlah sesekali kamu meninggalkannya begitu saja….
Karena dia akan terluka oleh kenangan bersamamu dan mungkin tidak dapat melupakan segalanya selagi dia mengingatmu….


Jika kamu menadah air biarlah berpada, jangan terlalu mengharap pada takungannya dan janganlah menganggap ia begitu teguh…. cukuplah sekadar keperluanmu….
Apabila sekali ia retak…. tentu sukar untuk kamu menambalnya seperti semula….Akhirnya ia dibuang ….
Sedangkan jika kamu coba membaikinya mungkin ia masih dapat dipergunakan lagi….

***Begitu juga jika kamu memiliki seseorang, terimalah seadanya….
Janganlah kamu terlalu mengaguminya dan janganlah kamu menganggapnya begitu istimewa….
Anggaplah dia manusia biasa.
Apabila sekali dia melakukan kesilapan bukan mudah bagi kamu untuk
menerimanya….
akhirnya kamu kecewa dan meninggalkannya.
Sedangkan jika kamu memaafkannya boleh jadi hubungan kamu akan terus
hingga ke akhirnya….

Jika kamu telah memiliki sepiring nasi…
yang baik untuk dirimu. Mengenyangkan. Berkhasiat.
Mengapa kamu lengah, coba mencari makanan yang lain..
Terlalu ingin mengejar kelezatan.
Kelak, nasi itu akan basi dan kamu tidak boleh memakannya.
Kamu akan menyesal.

***Begitu juga jika kamu telah bertemu dengan seseorang….. yang membawa kebaikan
kepada dirimu. Menyayangimu. Mengasihimu.
Mengapa kamu lengah, coba membandingkannya dengan yang lain.
Terlalu mengejar kesempurnaan.
Kelak, kamu akan kehilangannya apabila dia menjadi milik orang lain.
Kamu juga yang akan menyesal.

oleh: Suci

Ia Rabbi



Rabbi
Jika cintaku Kau ciptakan untuk dia
tabahkan hatinya
teguhkan imannya
sucikan cintanya
lembutkan rindunya

Rabbi....
Jika hatiku Kau ciptakan untuk dia
penuhi hatinya dengan Kasih-MU
terangi langkahnya dengan Nur-MU
bisikkan kedamaian dalam kegalauan
temani dia dalam kesepian

Rabbi...
kutitipkan cintaku pada-MU untuknya
resapkan rinduku pada rindunya
mekarkan cintaku bersama cintanya
satukan hidupku dan hidupnya
dalam cinta-MU
sebab, sungguh aku mencintainya karena-MU...
(Dikutip dari Derap-derap Tasbih - Hadi S. Khuli)

- teruntuk yang terkasih -

diambil dari milis kafe Muslimah....

Lembaran Hidup Wanita Soleha




Mampukah aku menjadi Siti Khadijah?? agung cintanya pada Allah dan Rasullah, hartanya diperjuangkan ke jalan fisabilillah, penawar hati kekasih Allah, susah dan senag rela bersama......

Dapatkah ku didik jiwa seperti Siti Aisyah?? Putri Rasullah yang bijak, pendorong kesusahan dan penderitaan, tiada sukar untuk dilaksanakan...

Mengalir air mataku melihat pengorbanan putri soleha Siti Fatimah, akur pada setiap perintah, taat pada abinya yang senantiasa berjuang, tiada memiliki harta dunia, layaklah dia sebagai wanita penghuni surga...

Ketika aku marah, ingin aku intip serpiha sabar, dari catatan hidup Siti Sarah...


Tabah jiwaku, setabah umi Nabi Ismail, menggendong bayinya yang masih merah mencari air penghilang dahaga, diterik padang pasir merah, ditinggalkan suami akur tanpa bantah, pengharapannya hanya pada Allah, itulah wanita bernama Siti Hajar...


Mampukah aku menjadi wanita Solehah ?? mati dalam keunggulan iman, bersinar harum tersebar, bagai wanginya pusara Masyirah....

Qiky said: Insyaallah niat tulus untuk menjadi seorang wanita Solehah semoga tetap terpatri di dalam kalbu ini.....amin...dan aku akan terus mewujudkan mimpi ini...insyaallah.

Jika Aku


Jika aku….


By : Suci

Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang tetap senantiasa menjaga hati sampai nanti saatnya tiba

Amin....

Ya Allah…..
Ketika aku menyukai seorang teman,Ingatkanlah aku bahwa ada sebuah akhir
Sehingga aku tetap bersama yang tiada pernah berakhir
Ya Allah……
Ketika aku merindukan seorang kekasih, Rindukanlah aku kepada yang rindu Cinta SejatiMu.Agar kerinduan terhadapMu semakin menjadi

Ya Allah…
Jika aku hendak mencintai seseorang Temukanlah aku dengan orang yang mencintaiMu Agar bertambah kuat cintaku pada Mu
Ya Allah….
Ketika aku berucap "aku cinta padamu".Biarlah kukatakan pada hatinya yang terpaut padaMu. Agar aku tak jatuh, dalam cinta yang bukan karena-Mu
Ya Allah …
Mencintai seseorang bukanlah apa-apa. Dicintai seseoranng adalah sesuatu
Dicintai oleh orang yang kau cintai sangatlah berarti
Tapi
Dicintai oleh Sang Pecinta adalah segala-galanya
Diambil dari milis kafemuslimah

GlitterFly.com - Customize and Share your images