RSS

Ia Rabbi



Rabbi
Jika cintaku Kau ciptakan untuk dia
tabahkan hatinya
teguhkan imannya
sucikan cintanya
lembutkan rindunya

Rabbi....
Jika hatiku Kau ciptakan untuk dia
penuhi hatinya dengan Kasih-MU
terangi langkahnya dengan Nur-MU
bisikkan kedamaian dalam kegalauan
temani dia dalam kesepian

Rabbi...
kutitipkan cintaku pada-MU untuknya
resapkan rinduku pada rindunya
mekarkan cintaku bersama cintanya
satukan hidupku dan hidupnya
dalam cinta-MU
sebab, sungguh aku mencintainya karena-MU...
(Dikutip dari Derap-derap Tasbih - Hadi S. Khuli)

- teruntuk yang terkasih -

diambil dari milis kafe Muslimah....

Lembaran Hidup Wanita Soleha




Mampukah aku menjadi Siti Khadijah?? agung cintanya pada Allah dan Rasullah, hartanya diperjuangkan ke jalan fisabilillah, penawar hati kekasih Allah, susah dan senag rela bersama......

Dapatkah ku didik jiwa seperti Siti Aisyah?? Putri Rasullah yang bijak, pendorong kesusahan dan penderitaan, tiada sukar untuk dilaksanakan...

Mengalir air mataku melihat pengorbanan putri soleha Siti Fatimah, akur pada setiap perintah, taat pada abinya yang senantiasa berjuang, tiada memiliki harta dunia, layaklah dia sebagai wanita penghuni surga...

Ketika aku marah, ingin aku intip serpiha sabar, dari catatan hidup Siti Sarah...


Tabah jiwaku, setabah umi Nabi Ismail, menggendong bayinya yang masih merah mencari air penghilang dahaga, diterik padang pasir merah, ditinggalkan suami akur tanpa bantah, pengharapannya hanya pada Allah, itulah wanita bernama Siti Hajar...


Mampukah aku menjadi wanita Solehah ?? mati dalam keunggulan iman, bersinar harum tersebar, bagai wanginya pusara Masyirah....

Qiky said: Insyaallah niat tulus untuk menjadi seorang wanita Solehah semoga tetap terpatri di dalam kalbu ini.....amin...dan aku akan terus mewujudkan mimpi ini...insyaallah.

Jika Aku


Jika aku….


By : Suci

Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang tetap senantiasa menjaga hati sampai nanti saatnya tiba

Amin....

Ya Allah…..
Ketika aku menyukai seorang teman,Ingatkanlah aku bahwa ada sebuah akhir
Sehingga aku tetap bersama yang tiada pernah berakhir
Ya Allah……
Ketika aku merindukan seorang kekasih, Rindukanlah aku kepada yang rindu Cinta SejatiMu.Agar kerinduan terhadapMu semakin menjadi

Ya Allah…
Jika aku hendak mencintai seseorang Temukanlah aku dengan orang yang mencintaiMu Agar bertambah kuat cintaku pada Mu
Ya Allah….
Ketika aku berucap "aku cinta padamu".Biarlah kukatakan pada hatinya yang terpaut padaMu. Agar aku tak jatuh, dalam cinta yang bukan karena-Mu
Ya Allah …
Mencintai seseorang bukanlah apa-apa. Dicintai seseoranng adalah sesuatu
Dicintai oleh orang yang kau cintai sangatlah berarti
Tapi
Dicintai oleh Sang Pecinta adalah segala-galanya
Diambil dari milis kafemuslimah

Doa Sang Jendral

Doa Sang Jendral

Pada masa perang dunia kedua, tepatnya bulan Mei Tahun 1952, seorang jenderal kenamaan, Douglas Mac Arthur, menullis sebuah puisi untuk putra tercintanya yang saat itu baru berusia 14 tahun. Puisi tersebut mencerminkan harapan seorang ayah kepada anaknya. Ia memberi sang anak puisi indah yang berjudul "Doa untuk Putraku" Inilah isi puisi tersebut:

Doa untuk Putraku


Tuhanku...

Bentuklah puteraku menjadi manusia yang cukup kuat untuk mengetahui kelemahannya. Dan, berani menghadapi dirinya sendiri saat dalam ketakutan.

Manusia yang bangga dan tabah dalam kekalahan.

Tetap Jujur dan rendah hati dalam kemenangan.

Bentuklah puteraku menjadi manusia yang berhasrat mewujudkan cita-citanya dan tidak hanya tenggelam dalam angan-angannya saja.

Seorang Putera yang sadar bahwa mengenal Engkau dan dirinya sendiri adalah landasan segala ilmu pengetahuan.

Tuhanku...

Aku mohon, janganlah pimpin puteraku di jalan yang mudah dan lunak. Namun, tuntunlah dia di jalan yang penuh hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan.

Biarkan puteraku belajar untuk tetap berdiri di tengah badai dan senantiasa belajar
untuk mengasihi mereka yang tidak berdaya.

Ajarilah dia berhati tulus dan bercita-cita tinggi, sanggup memimpin dirinya sendiri, sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain.



Berikanlah hamba seorang putra yang mengerti makna tawa ceria tanpa melupakan makna tangis duka.

Putera yang berhasrat untuk menggapai masa depan yang cerah

namun tak pernah melupakan masa lampau.

Dan, setelah semua menjadi miliknya...

Berikan dia cukup rasa humor sehingga ia dapat bersikap sungguh-sungguh
namun tetap mampu menikmati hidupnya.



Tuhanku...

Berilah ia kerendahan hati...

Agar ia ingat akan kesederhanaan dan keagungan yang hakiki...

Pada sumber kearifan, kelemahlembutan, dan kekuatan yang sempurna...

Dan, pada akhirnya bila semua itu terwujud, hamba, ayahnya, dengan berani berkata "hidupku tidaklah sia-sia"

Puisi yang ditulis oleh Jenderal Douglas MacArthur tersebut merupakan sebuah puisi yang luar biasa. Puisi itu adalah sebuah cermin seorang ayah yang mengharapkan anaknya kelak mampu menjadi manusia yang ber-Tuhan sekaligus mampu menjadi manusia yang tegar, tidak cengeng, tidak manja, dan bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri.

Seperti contoh sepenggal puisi di atas yg berbunyi: "Janganlah pimpin puteraku di jalan yang mudah dan lunak, tuntunlah dia di jalan yang penuh hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan." Puisi ini menunjukkan bahwa sang jenderal sadar tidak ada jalan yang rata untuk kehidupan sukses yang berkualitas.

Seperti kata mutiara yang tidak bosan saya ucapkan: "Kalau Anda lunak pada diri sendiri, kehidupan akan keras terhadap Anda. Namun, kalau Anda keras pada diri sendiri, maka kehidupan akan lunak terhadap Anda."

Untuk itu, jangan kompromi atau lunak pada sikap kita yang destruktif, merusak, dan cenderung melemahkan. Maka, senantiasalah belajar bersikap tegas dan keras dalam membangun karakter yang konstruktif, membangun, demi menciptakan kehidupan sukses yang gemilang, hidup penuh kebahagiaan!!

By Rizky ^Qiky^ Amalia

Saat-saat mengharukan Rasullah

Detik-detik terakhir Rasulullah merupakan masa-masa paling mengharukan bagi umat Islam, kesedihan mendalam karena akan segara kehilangan seorang sosok mulia.
Beliau adalah pemimpin, sahabat, ayah, suami, menantu, mertua, idola, Rasul, dan berbagai bentuk sosok lain bagi umat muslim. Dan saat detik-detik terakhir beliau, semua orang terasa belum mampu untuk kehilangan beliau.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. “Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, “Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, “Siapakah itu wahai anakku?” “Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,” tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. “Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut,” kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.

Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. “Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. “Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.

Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.

“Engkau tidak senang mendengar khabar ini?” Tanya Jibril lagi. “Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?” “Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: ‘Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. “Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.”

Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. “Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?” Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. “Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. “Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. “Badan Rasulullah mulai ding! in, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.

Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. “Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku – peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.” Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. “Ummatii, ummatii, ummatiii?” – “Umatku, umatku, umatku”

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa baarik wa salim ‘alaihi Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

NB:
Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita.

Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka. Amin…

Usah gelisah apabila dibenci manusia karena masih banyak yang menyayangi mu di dunia tapi gelisahlah apabila dibenci Allah karena tiada lagi yang mengasihmu diakhirat.

postinganku....


tak ada ide.... maklum lagi pertama kali buadh blog....bukanna gaptek atopun cu-date (bener gax c tulisanna) tapi cuma belum dianugrahi untuk bisa.....heheee...
dari pada kosongan dikasih photo adja ach...photo menggila hahaaa...
aduch...

Aku Punya Allah

Aku Punya ALLAH

Walaupun dunia semakin cepat meninggalkankubeban bertambah beratkaki enggan melangkahdan dada terasa sesak bernafasTapi aku masih hidup...ya....aku masih hidup....semua itu tak boleh menghalangiku....karena hidup memang akan lebih berarti bila kita bahagia...sesungguhnya bahagia hanya ada setelah kesulitan....hadapilah kenyataan yang tak dapat diubah...kita hanya bisa menjalaninya dengan kesabaranda aku akan kuteriakkan pada duniabahwa aku kuat....meski diri lemah dan rapuh...namun aku yakinmeski jatuh, aku akan berdirimeski aku rapuhaku dapat menyembuhkan dirikuKarena aku memiliku AllahAllah yang memantuku berdiri saat jatuhAllah yang membelaiku sayang saat ku menangisAllah yang menggenggam tanganku saat ku tergelincir....Aku punya Allah....

GlitterFly.com - Customize and Share your images